HARIANKALTIM.COM – Inflasi di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada bulan Juni 2025 tercatat sebesar 1,62% year-on-year (y-on-y), dan salah satu komoditas yang menyumbang terhadap kenaikan harga adalah iwak haruan (ikan gabus) dan kangkung.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, kedua komoditas ini masing-masing memberikan kontribusi sebesar 0,03% terhadap inflasi y-on-y di provinsi tersebut.
Inflasi yang terjadi di Kaltim dipengaruhi oleh kenaikan harga beberapa kelompok pengeluaran, termasuk kelompok makanan dan minuman, yang mengalami inflasi sebesar 2,15%.
Di dalamnya, ikan gabus dan kangkung tercatat sebagai komoditas yang memberikan kontribusi inflasi.
Kenaikan harga ikan gabus dan kangkung ini seiring dengan tren peningkatan harga beberapa bahan pangan lainnya, seperti minyak goreng dan beras.
Selain ikan gabus dan kangkung, beberapa komoditas lainnya, seperti emas perhiasan, kopi bubuk, dan sigaret kretek mesin (SKM), juga berperan dalam mendorong inflasi di Kaltim.
Meskipun kontribusinya kecil, kedua komoditas tersebut menjadi bagian dari komoditas yang mempengaruhi kenaikan harga bahan pangan di provinsi ini.
Menurut BPS Kaltim, inflasi tertinggi tercatat di Kota Balikpapan dan Kota Samarinda, masing-masing sebesar 1,77%, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kabupaten Berau sebesar 0,77%.
Meskipun demikian, inflasi di Kaltim pada Juni 2025 masih terbilang moderat dan diharapkan tidak berdampak signifikan terhadap daya beli masyarakat.
Dengan kondisi ini, masyarakat di Kaltim diharapkan lebih cermat dalam mengelola pengeluaran, terutama dalam belanja kebutuhan pokok, untuk menghadapi fluktuasi harga yang dipengaruhi oleh inflasi. (RED)