HARIANKALTIM.COM – Kebakaran menghanguskan 40 bangunan di kawasan padat penduduk di Jalan Dr. Sutomo Gang 2 dan Gang 4 Blok B dan C RT 31, 32, 33, dan 40, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Kamis (21/12) sore, saat hujan deras turun di Kota Tepian.
Beruntung, satu bangunan rumah ibadah atau mushola yakni Langgar Miftahul Jannah yang berada di Gang 4 luput dari amukan si jago merah meski sempat dikepung kobaran api.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kota Samarinda Hendra AH mengatakan, api pertama kali terlihat sekira pukul 15.30 WITA dari salah satu rumah di Gang 2.
Api kemudian menyebar ke rumah-rumah lain yang berdekatan karena bahan rumah terbuat dari kayu dan seng.
“Kami menerima laporan kebakaran sekira pukul 15.40 Wita dan langsung mengerahkan 15 unit mobil pemadam ke lokasi,” ujar Hendra.
Namun, pihak Damkar mengalami kesulitan masuk ke lokasi karena jalan sempit dan padat kendaraan. Hendra mengatakan personelnya juga kesulitan mendapatkan sumber air karena jaringan hydrant di dekat lokasi tidak berfungsi.
Api baru bisa dipadamkan sekira pukul 18.30 Wita, lanjutnya, setelah tiga jam tim damkar berjibaku dengan kobaran api.
Hendra menyebut tidak ada korban jiwa dalam kebakaran itu, tapi kerugian materi diperkirakan mencapai miliaran rupiah.
“Bangunan yang terbakar termasuk rumah tunggal dan bangsalan. Luas area yang terbakar sekitar 70 x 90 meter. Kami masih melakukan pendataan lebih lanjut untuk mengetahui jumlah penghuni dan penyebab kebakaran. Kami masih menunggu hasil penyelidikan dari pihak kepolisian,” katanya.
Dinas Pemadam Kebakaran Samarinda mengerahkan sekitar 15 unit truk pemadam, satu unit kendaraan penyelamat, dan satu unit kendaraan gawat darurat dari berbagai posko.
“Kami juga dibantu oleh Satuan REDKAR, Satuan PMK Swasta, OPD Pemkot, dan OPD Pemprov,” ujarnya.
Sekira 150 jiwa, atau 40 kepala keluarga dilaporkan terdampak atas kebakaran itu. Lima orang di antaranya mengalami luka ringan, pingsan, dan sesak nafas akibat menghirup asap.
Mereka telah mendapatkan perawatan medis dari PMI, Samarinda Siaga 112, Emergency Medical Team, dan Indonesian Escorting Ambulance.
“Kami masih mengumpulkan data riil penghuni yang terdampak. Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memberikan bantuan kepada korban,” tutur Hendra.
Hendra mengimbau masyarakat agar selalu waspada dan berhati-hati dalam menggunakan peralatan listrik dan kompor api. Dia juga meminta masyarakat mematuhi aturan pembangunan yang sesuai dengan standard keamanan.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam penanganan kebakaran ini,” ujar Hendra, dikutip dari Antara. (RED)