Memperingati Hari Pahlawan: Jejak Perlawanan Rakyat Kalimantan Timur Melawan Penjajah

Memperingati Hari Pahlawan: Jejak Perlawanan Rakyat Kalimantan Timur Melawan Penjajah
Monumen perjuangan Rakyat Sangasanga

HARIANKALTIM.COM – Hari ini, Ahad 10 November 2024, Indonesia memperingati Hari Pahlawan, mengenang perjuangan dan pengorbanan para pahlawan yang berjuang untuk kemerdekaan tanah air.

Di Kalimantan Timur, jejak perlawanan rakyat dalam menghadapi penjajah Belanda dan Jepang masih terpatri kuat dalam sejarah daerah ini.

Memperingati Hari Pahlawan: Jejak Perlawanan Rakyat Kalimantan Timur Melawan Penjajah

Meskipun tidak seintensif pertempuran di Pulau Jawa atau Sumatera, Kalimantan Timur memiliki kisah-kisah heroik yang menjadi simbol keteguhan rakyat dalam mempertahankan tanah air.

  1. Pertempuran Sangasanga: Peristiwa Merah Putih yang Tak Terlupakan

Pada Januari 1947, para pejuang di Sangasanga bangkit melawan Belanda yang ingin kembali menduduki Kalimantan Timur setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan.

Sangasanga, yang dikenal sebagai daerah kaya minyak, menjadi target penting bagi Belanda.

Pertempuran ini berlangsung sengit, dengan para pejuang berusaha mempertahankan tanah mereka meskipun persenjataan Belanda jauh lebih kuat.

Hingga hari ini, setiap tahun rakyat Kalimantan Timur memperingati Peristiwa Merah Putih Sangasanga untuk menghormati semangat perjuangan para pejuang yang berkorban di sana.

  1. Pertempuran Balikpapan: Menyaksikan Akhir Pendudukan Jepang

Pada tahun 1945, Balikpapan menjadi saksi salah satu pertempuran terbesar di Kalimantan Timur ketika pasukan Sekutu, yang dipimpin oleh Australia, bertempur melawan tentara Jepang untuk merebut Balikpapan.

Daerah ini memiliki sumber daya minyak yang melimpah, yang menjadi incaran selama perang.

Pertempuran ini, meskipun tidak melibatkan pejuang Indonesia secara langsung, membuka jalan bagi Balikpapan untuk kembali ke pangkuan Republik.

Pertempuran ini juga mengukuhkan Balikpapan sebagai saksi sejarah dalam perjuangan merebut kembali kendali tanah air dari tangan penjajah.

  1. Perlawanan di Kerajaan Kutai: Gerilya Melawan Penjajahan

Kerajaan Kutai Kartanegara memiliki peran penting dalam melawan Belanda pada abad ke-19 dan awal abad ke-20.

Berbagai perlawanan muncul saat Belanda berupaya menaklukkan wilayah tersebut.

Para pejuang lokal menggunakan taktik gerilya untuk menyerang pos-pos penjajah, meskipun akhirnya, wilayah ini jatuh ke tangan kolonial.

Perlawanan di Kerajaan Kutai menjadi bukti nyata dari kegigihan rakyat Kalimantan Timur dalam menghadapi kekuatan asing yang ingin menguasai tanah mereka.

Jejak Sejarah yang Menjadi Inspirasi

Hari Pahlawan bukan hanya momen untuk mengenang para pejuang nasional, namun juga untuk mengingatkan masyarakat tentang kekuatan dan keberanian rakyat daerah dalam memperjuangkan kemerdekaan.

Kalimantan Timur, dengan perlawanan di Sangasanga, Balikpapan, dan Kutai menyimpan sejarah perjuangan yang tidak boleh dilupakan.

Peringatan Hari Pahlawan tahun ini menjadi waktu yang tepat bagi masyarakat Kalimantan Timur untuk menghormati jejak perjuangan para pendahulu mereka.

Kisah perlawanan yang mereka tinggalkan bukan hanya tentang peperangan, tetapi juga tentang keberanian dan semangat mempertahankan tanah air.

Semoga kita semua terinspirasi untuk menjaga persatuan dan mewujudkan cita-cita para pahlawan demi Indonesia yang lebih baik. (RED)

Permintaan ralat, koreksi, revisi maupun hak jawab, silakan WA 0821-522-89-123 atau email: hariankaltim@ gmail.com