HARIANKALTIM.COM – Pembangunan sebuah perumahan bersubsidi di kawasan Desa Teluk Dalam, Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara, diduga sarat masalah.
Selain dituduh menyerobot tanah warga, perumahan yang disebut-sebut milik Sumali yang dikenal sebagai Kepala Desa Loa Lepu itu juga disinyalir memark-up harga jual rumah.
Untuk diketahui, Desa Teluk Dalam bertetangga dengan Desa Loa Lepu yang sama-sama berada di Kecamatan Tenggarong Seberang.
Ketika dikonfirmasi, Sumali belum memberikan tanggapannya. Sejumlah pertanyaan yang disampaikan awak media via WhatsApp, Kamis (03/07/2023), tak direspon.
Sebelumnya, wartawan sempat mendapat konfirmasi dan klarifikasi mengenai kabar penyerobotan tanah yang viral di media sosial, dari Chaerotun Nisa yang merupakan salah satu pemilik perusahaan developer perumahan tersebut.
Nisa — sapaannya — juga diketahui merupakan istri dari Kades Loa Lepu, Sumali SE.
Hanya saja, entah mengapa Nisa kemudian menolak untuk dipublikasikan.
Sementara itu, dugaan mark-up harga jual rumah terindikasi dari promosi yang dilakukan pihak perusahaan developer perumahan tersebut di media sosial.
Dalam salah satu unggahannya tercantum rumah subsidi tipe 36 itu ditawarkan dengan harga Rp175 juta.
Namun terdapat nominal harga berbeda dengan data di Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera).
Dalam aplikasi Sistem Informasi Kumpulan Pengembang (SiKumbang) BP Tapera, tertera PT Suma Nisa Jaya membagun 69 unit rumah subsidi di Teluk Dalam.
Harga satu unit rumah subsidi tipe 36 di Perumahan Sumanis Idaman itu tertulis Rp164 juta.
Artinya, ada selisih atau mark-up Rp11 juta antara harga yang dilaporkan ke instansi pemerintah dengan harga jual sebenarnya. (RED)
