Memiliki penghasilan besar adalah keinginan tiap orang, tak terkecuali Ahmad. Pria asal Ende, Nusa Tenggara Timur itu memilih mengadu nasib ke Kutai Timur, untuk menjadi petani. Dengan uang yang dimilikinya, Ahmad membeli enam hektare tanah di Desa Suka Maju, Kecamatan Muara Wahau.
Di tanah miliknya itu, Ahmad bertani kelapa sawit. Alhasil, kini penghasilannya mencapai Rp 18 juta per bulan. Dalam sebulan, kebun kelapa sawit milik Ahmad bisa dua kali panen. Dari penjualan tandan buah segar (TBS) sawit setiap dua kali dalam satu bulan dia memperoleh hasil kotor rata-rata hingga Rp 21 juta.
“Jadi pendapatan kotor sebesar Rp 24 juta kemudian dikurangi biaya operasional, obat dan pupuk serta pekerja, saya masih memperoleh Rp 9 juta atau Rp 18 juta per bulan,” katanya.
Ahmad mengatakan, kebun kelapa sawit miliknya telah ditanam sejak 2002. Saat ini dia mengaku sudah menikmati hasil jerih payahnya. “Saya dengan keluarga sangat bersyukur kepada Tuhan dengan rezeki yang diberikan. Saya dan keluarga juga sangat berterima kasih kepada Pemkab Kutai Timur selama ini memberikan perhatian kepada semua petani,” ucapnya.
Menurutnya, bibit kelapa sawit dibagikan kepada warga secara gratis oleh pemerintah, untuk ditanam di atas lahan masing-masing. “Syukur sekarang hasilnya sudah dapat dinikmati,” kata Ahmad, yang mengendarai mobil dan telah memiliki istri asli Kutai ini.
Sahabat yang dirahmati Allah,
Bersyukur adalah sifat selayaknya yang dimiliki manusia. Sungguh banyak nikmat dan rezeki yang kita terima dari Allah SWT, baik kita sadari atau pun tidak.
Sudahkan kita bersyukur hari ini? Berapa kali kita bersyukur hari ini? Apa yang kita syukuri? Kepada siapa kita bersyukur? dan banyak lagi pertanyaan-pertanyaan lain di dalam hati mengenai syukur.
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memberikan pernyataan; ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Ku-tambah nikmat-Ku kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” (Surah Ibrahim ayat 7).
(*)