Warga Samarinda Diminta Bawa Kompe Saat Ambil Daging Kurban

Warga Samarinda Diminta Bawa Kompe Saat Ambil Daging Kurban

Kota Samarinda merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang telah menerapkan pengurangan penggunaan kantong plastik.

Pembatasan kresek ini bahkan telah diawasi lewat Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 1 Tahun 2019 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik.

Penerapannya telah berjalan cukup ketat di pusat perbelanjaan, swalayan, hingga mini market.

Nah, sekarang ketentuan tersebut rupanya coba disosialisasikan saat Hari Raya Idul Adha ini.

Maklum saja, kantong plastik kerap digunakan untuk membungkus daging kurban yang akan dibagikan.

Solusinya, warga diminta untuk membawa wadah sendiri.

“Bisa pakai daun pisang dan ada baiknya si penerima daging bawa wadah sendiri tapi bukan kantong plastik bisa berupa baskom atau kompe dan lainnya,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda, Nurrahmani.

Jika mencermati imbauan tersebut, dibanding baskom dan daun pisang, maka penggunaan kompe terbilang lebih praktis.

Warga Samarinda Diminta Bawa Kompe Saat Ambil Daging Kurban

Pasalnya, tas tradisional yang terbuat dari anyaman purun atau plastik itu cukup ringan, kuat dan ringkas.

Harganya pun tidak mahal, dan bisa digunakan berulang kali dalam waktu yang cukup lama.

Bahkan saat ini motif maupun corak kompe dibuat menarik, sehingga tak lagi terkesan kuno atau ketinggalan zaman.

Dan yang lebih penting lagi, kita ikut serta dalam upaya penyelamatan lingkungan dari  pencemaran sampah plastik.   

Permintaan ralat, koreksi, revisi maupun hak jawab, silakan WA 0821-522-89-123 atau email: hariankaltim@ gmail.com