banner 728x90

Relawan Mulai Berdatangan ke Bengkuring Bantu Evakuasi Warga Kebanjiran

Relawan Mulai Berdatangan ke Bengkuring Bantu Evakuasi Warga Kebanjiran

Sejumlah relawan mulai berdatangan ke Perumnas Bengkuring, Sempaja Selatan, Senin (23/12/2019) malam ini.

Kedatangan para penolong tersebut menyusul banjir yang mulai menggenangi sebagian pemukiman warga relokasi eks bantaran Sungai Karang Mumus (SKM) itu.

Hujan lebat yang mengguyur Kota Samarinda dalam tiga hari beruntun membuat daya tampung SKM tak sanggup lagi, sehingga air meluap.

Laporan yang dihimpun HarianKaltim.com, hampir seluruh Jalan Terong 1 hingga 7 serta Jalan Terong Pipit, debit air kian meninggi dan sebarannya meluas.

Dari data Info Taruna Samarinda menyebutkan, sementara terdapat 140 rumah terdampak banjir.

Ketinggian bervariasi, antara 10 cm hingga 50 cm.

Relawan Mulai Berdatangan ke Bengkuring Bantu Evakuasi Warga Kebanjiran

Beberapa warga pun sudah mengungsi.

Evakuasi dibantu para relawan, dan dipastikan perlu penambahan tenaga bantuan.

Pantauan media pada sekira pukul 11.04 Wita, debit tinggi muka air (TMA) Bendungan Benanga mendekati angka 70 cm.

“Posisi 68 cm. Ini level waspada. Kalau di hilir bendungan, di permukiman aliran sungai karang mumus (SKM) siaga 1,” kata petugas jaga Bendungan Benanga, Saryono, kepada merdeka.com.

Saryono menerangkan, peningkatan TMA terjadi perlahan 1-2 cm mulai Minggu (22/12) kemarin, sebagai imbas dari hujan 2 hari sebelumnya. “Kemarin kan hujan merata di hilir dan hulu Bendungan,” ujar Saryono.

Ditambahkan, sebit TMA 68 cm ini kemungkinan masih meningkat 69 cm.

Bisa bertahan, asalkan di hulu Bendungan (kawasan Samarinda Utara), tidak turun hujan. Karena dari hulu, air turun ke Bendungan,” sebut Saryono.

Masih disampaikan Saryono, banjir besar yang merendam sebagian wilayah Samarinda di bulan Juni 2019 lalu, posisi tertinggi TMA berada di 78 cm.

“Waktu itu hujan siklus 10 tahunan. Di hilir Bendungan (permukiman di bantaran SKM) perlu diperhatikan,” ungkap Saryono.

“Perlu dilihat juga. Yang jelas, alur SKM itu perlu ada pelebaran, dan juga pengerukan untuk meminimalisir dampak dari meningkatnya TMA di Benanga ini,” saran Saryono.

Permintaan ralat, koreksi, revisi maupun hak jawab, silakan WA 0821-522-89-123 atau email: hariankaltim@ gmail.com