Kebakaran di Jalan Merdeka, Kota Samarinda, Selasa (17/4/2018) dinihari lalu, tak hanya menyentak masyarakat di daerah ini tapi juga memicu atensi secara nasional.
Pasalnya, terdapat enam korban tewas yang merupakan satu keluarga.
Terungkap pula bahwa di kawasan tersebut sebelumnya juga pernah terjadi kebakaran yang merenggut nyawa.
Pada Januari tadi, musibah serupa di lokasi yang tak terlalu jauh mengakibatkan satu korban meninggal dunia.
Hal ini tentu harus menjadi perhatian semua pihak, baik masyarakat sendiri maupun tugas dan wewenang instansi terkait.
Perlu kembali digencarkan imbauan untuk memeriksa kembali dan meremajakan atau memperbaiki instalasi/peralatan listrik di rumah-rumah warga.
Mengingatkan masyarakat lewat seruan dari masjid-masjid maupun peran guru di sekolah.
Ini mendesak dilakukan karena kebakaran harus segera diantisipasi sejak dini.
Terlebih jumlah kasus bencana tersebut di wilayah Kalimantan Timur sudah cukup banyak.
Bahkan data Pusat Krisis Kementerian Kesehatan menyebutkan dalam tiga tahun terakhir terdapat 22 kejadian kebakaran di Kaltim.
Dan yang mengejutkan adalah angka korban tewas sejak Maret 2015 sebanyak enam jiwa, belum termasuk kasus di Samarinda ini.
Jika dijumlahkan dengan korban satu keluarga di atas, maka kebakaran di Kaltim telah menewaskan 12 orang.
Mengutip pusatkrisis.kemkes.go.id, pada Maret 2015 dan Desember 2016 terdapat masing-masing satu korban di Kutai Kartanegara. Kemudian di Januari 2018, tiga nyawa melayang di Kota Balikpapan, dan satu di Kota Samarinda.
Data ini juga belum termasuk kebakaran hutan dan lahan, begitu pula kebakaran di Teluk Balikpapan akibat pencemaran minyak beberapa hari lalu yang menewaskan 5 orang.