HARAIANKALTIM.COM – Di balik kebakaran hebat yang melanda dua lokasi di Samarinda, Sabtu (26/10/2024), tersibak kisah perjuangan relawan dan tantangan yang dihadapi dalam operasi pemadaman.
Tidak hanya berlomba melawan waktu, petugas pemadam kebakaran dan relawan harus menghadapi jalan sempit dan akses air yang terbatas di permukiman padat ini.
Pada insiden pertama di Jalan Lambung Mangkurat, api cepat menyebar akibat material bangunan kayu dan angin kencang.
Beberapa unit fire truck mengalami kesulitan masuk karena padatnya bangunan, membuat relawan menggunakan alat portabel untuk menyisir gang-gang sempit.
Di lokasi kedua, Jalan Pelita, api berkobar di lantai dua sebuah ruko, memaksa petugas memanjat bangunan dan melakukan pemadaman dari ketinggian.
Melibatkan lebih dari 14 unit pemadam dan 28 mesin portabel, operasi pemadaman ini menjadi bukti kekuatan gotong royong di tengah bencana.
“Banyak relawan yang mengalami sesak napas dan kelelahan, tapi semangat mereka luar biasa,” ujar Herry Nurdi, Sekretaris Damkar Samarinda.
“Ini menjadi pengingat bagi kami semua akan pentingnya kewaspadaan dan kerja sama dalam menghadapi bencana.”
Selain menekankan pentingnya pemeriksaan instalasi listrik, insiden ini juga menggarisbawahi perlunya pelatihan mitigasi kebakaran dan pengembangan akses yang lebih baik di kawasan padat penduduk.
KRONOLOGIS
Kebakaran pertama terjadi di Jalan Lambung Mangkurat pada pukul 12.09 WITA, menghanguskan 16 bangunan yang terdiri dari rumah dan kontrakan.
Dugaan awal menunjuk pada korsleting listrik sebagai pemicu api, yang cepat membesar karena material kayu dan kondisi angin kencang.
Selang beberapa menit, kebakaran susulan muncul di Jalan Pelita. Api bermula dari lantai dua sebuah ruko yang kemudian merembet ke warung makan dan toko bahan bangunan.
Dengan jarak kedua lokasi yang dekat, tim pemadam kebakaran segera membagi pasukan untuk menangani dua titik api sekaligus.
Hingga tiga jam berlalu, kobaran api akhirnya berhasil diredakan dengan total 74 warga kehilangan tempat tinggal akibat kejadian ini. (RED)