Jokowi Jamin Ibu Kota Baru Bebas Banjir dan Macet

Jokowi Jamin Ibu Kota Baru Bebas Banjir dan Macet

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjamin bahwa ibu kota baru yang terletak di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur bebas banjir dan macet.

Hal tersebut dikemukakan Jokowi saat memberikan pengarahan di depan ratusan pegawai negeri sipil (PNS) Badan Pusat Statistik (BPS) dalam acara perencanaan pelaksanaan sensus penduduk di Istana Negara, kompleks Istana Kepresidenan.

“Nggak ada banjir, nggak ada macet,” kata Jokowi, Jakarta, Jumat (24/01/2020).

Di depan abdi negara, Jokowi pun menggambarkan bagaimana suasana ibu kota baru.

Sebuah kota, yang nantinya jauh berbeda dengan DKI Jakarta karena menggunakan konsep maupun perencanaan yang matang.

“Semuanya energi baru terbarukan. Transportasi massal semuanya electric vehicle, autonomous vehicle, kendaraan pribadi juga autonomous. Banyak orang jalan kaki, banyak orang bersepeda. Nggak ada banjir, nggak ada macet,” tegasnya.

Jokowi menegaskan bahwa perpindahan ibu kota negara diharapkan menghadirkan sebuah peradaban baru.

Bukan hanya pembangunannya, melainkan juga sebuah sistem kerja yang baru bagi pegawai pemerintah.

“Terpenting bagaimana kita bangun sebuah sistem, pindah pola kerja, kultur, karena ke depan persaingan akan semakin berat. Negara yang cepat akan kalahkan yang lambat,” jelasnya.

Sebelumnya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menegaskan tak ragu untuk ‘memaksa’ aparatur sipil negara (ASN) atau pegawai negeri sipil (PNS) pindah ke ibu kota baru di Kalimantan Timur.

“Saya juga nggak tahu apakah nanti pindah [ibu kota baru] pada mau. Kalau saya sih, saya paksa,” kata Jokowi.

Ia menjelaskan saat ini hampir 56 persen atau lebih dari 149 juta penduduk Indonesia terpusat di Pulau Jawa.

Kondisi ini, kata dia, membuat Pulau Jawa terbebani, dan memerlukan bantuan.

“Nah, magnetnya digeser ke ibu kota yang baru, agar ada magnet lagi untuk pemerataan penduduk, pemerataan ekonomi. Karena PDB ekonomi juga sama. PDV ekonomi itu di Jawa 58% ada di Jawa,” kata Jokowi.

“Pulau Jawa ini kan salah satu dari 17.000 pulau yang kita miliki. Masa semuanya ingin di sini semua,” jelasnya. (cnbc)

Permintaan ralat, koreksi, revisi maupun hak jawab, silakan WA 0821-522-89-123 atau email: hariankaltim@ gmail.com