HARIANKALTIM.COM – Kepala Sekolah SMAN 4 Samarinda, Muhammad Idar, memberikan klarifikasi resmi terkait dugaan penyalahgunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah Nasional (BOSNAS) 2023.
Dalam pernyataannya, Idar menegaskan bahwa dana yang diduga disalahgunakan telah dikembalikan sepenuhnya oleh pihak-pihak yang bertanggung jawab, dan bukti pengembalian sudah dilengkapi dengan dokumen resmi.
“Dana sebesar Rp276.116.868 yang menjadi temuan audit telah dikembalikan sepenuhnya. Proses ini diawasi langsung oleh Dinas Pendidikan Kalimantan Timur, dengan koordinasi yang ketat,” ungkap Idar saat memberikan keterangan pers di sekolahnya, Selasa (26/11/2024).
Idar memaparkan bahwa dana tersebut dikembalikan melalui setoran bank, yang didukung oleh slip setoran resmi dan rekening koran sekolah.
Berdasarkan dokumen yang diperoleh, pengembalian dilakukan pada 23 April 2024 dana sebesar Rp65.169.269 disetorkan ke rekening sekolah dan dana sebesar Rp210.956.609 juga disetor kembali masuk ke rekening sekolah
Dokumen slip setoran dari Bankaltimtara menunjukkan rincian transaksi, termasuk nama penyetor, jumlah dana, dan keterangan lengkap yang mencatat pengembalian dana ke rekening resmi sekolah.
“Kami memastikan semua transaksi tercatat dengan baik. Rekening koran ini menunjukkan bahwa dana yang sebelumnya disalahgunakan telah dikembalikan sesuai prosedur,” tambah Idar sambil menunjukkan dokumen rekening koran dan slip setoran kepada media ini.
Proses pengembalian dana ini melibatkan tiga pihak utama, yakni keluarga almarhum W, yang merupakan kepala sekolah sebelumnya, TM sebagai Plt Kepala Sekolah sekaligus Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) saat itu, dan LD, bendahara lama sekolah yang telah lama menjabat bendahara sekolah.
“Ketiga pihak ini telah bertanggung jawab untuk mengembalikan dana sesuai arahan Dinas Pendidikan. Kami juga memastikan bahwa seluruh proses dilakukan secara transparan dan terdokumentasi,” jelasnya.
PEMBENAHAN
Sebagai kepala sekolah baru, Idar mengambil langkah tegas untuk mencegah terulangnya penyimpangan serupa di masa depan.
Salah satunya adalah mengganti bendahara lama dengan bendahara baru yang memiliki kompetensi lebih baik.
“Saya mengajukan penggantian bendahara ke Dinas Pendidikan karena saya menemukan adanya ketidakjelasan dalam penggunaan dan pelaporan anggaran, dan telah disetujui, kami kini memiliki bendahara baru yang bekerja sesuai aturan,” ungkap Idar.
Selain itu, ia juga membentuk tim pengelola dana BOSNAS baru dan memperketat sistem keuangan sekolah. Seluruh anggaran kini diaudit secara internal untuk memastikan akuntabilitas.
“Kami sedang membangun sistem pelaporan yang lebih transparan dan diawasi lebih ketat. Semua penggunaan anggaran akan diperiksa secara berkala agar tidak ada lagi celah penyimpangan,” tambahnya.
BIJAK BERKOMENTAR
Di sisi lain, permasalahan ini sempat memicu berbagai spekulasi di media sosial, yang menyudutkan pihak sekolah dan pribadi Muhammad Idar sebagai kepala sekolah.
Ia meminta masyarakat untuk bijak dalam memahami fakta yang sebenarnya sebelum memberikan komentar.
“Saya meminta masyarakat untuk tidak langsung menyimpulkan sesuatu tanpa bukti. Semua masalah sudah diselesaikan, dan dana yang menjadi temuan audit BPK telah dikembalikan sepenuhnya oleh mereka,” tegasnya.
Kasus penyimpangan dana BOSNAS di SMAN 4 Samarinda kini dinyatakan selesai setelah audit dan pengembalian dana.
Dengan langkah pembenahan yang telah diambil, sekolah optimis dapat menjalankan kegiatan pendidikan dengan lebih baik dan menjaga kepercayaan masyarakat.
“Fokus kami sekarang adalah memberikan pelayanan pendidikan terbaik kepada siswa-siswi kami. Kepercayaan masyarakat sangat penting, dan kami akan terus bekerja keras untuk membuktikan bahwa SMAN 4 Samarinda adalah tempat yang aman dan terpercaya untuk pendidikan,” pungkas Idar.
Kasus ini menjadi pelajaran penting dalam pengelolaan keuangan sekolah, sekaligus momentum untuk membangun sistem yang lebih baik dan transparan di masa depan. (RED)