banner 728x90

SDN 011 Samarinda Utara Akui Terima Rp25 Juta dari Penerbit Masmedia, Disebut Pinjaman

SDN 011 Samarinda Utara Akui Terima Rp25 Juta dari Penerbit Masmedia, Disebut Pinjaman
Kepala SDN 011 Samarinda Utara, Rita Palayukan, dan Wakil Kepala Sekolah, Wiji

DISCLAIMER: Penayangan ulang sebagian atau keseluruhan berita untuk konten akun media sosial komersil harus seizin Redaksi

HARIANKALTIM.COM – SDN 011 Samarinda Utara tengah menjadi sorotan para wali murid setelah muncul informasi bahwa sekolah tersebut menerima uang puluhan juta dari penerbit Masmedia.

Salah seorang wali murid mengungkapkan kekhawatirannya terkait hubungan antara sekolah dan penerbit, yang diduga mempengaruhi kebijakan penjualan buku di sekolah tersebut.

Dalam pengaduan yang diterima oleh Hariankaltim.com, wali murid tersebut mengaku mendengar bahwa penerbit Masmedia memberikan sumbangan kepada sekolah untuk pembelian alat drum band, yang direalisasikan baru-baru ini.

Kekhawatiran ini semakin diperparah dengan keluhan para orang tua mengenai harga buku yang dinilai terlalu tinggi dan isinya yang tidak memadai, namun tetap dijual dengan alasan adanya kontrak antara sekolah dan penerbit.

Buku yang dijual disebut mirip dengan LKS (Lembar Kerja Siswa) yang dikemas dengan apik, namun minim penjelasan sehingga menyulitkan orang tua dalam membimbing anak mereka belajar di rumah.

Wali murid yang juga pengurus paguyuban ini, menuturkan bahwa banyak orang tua lain yang mengeluhkan hal serupa.

Mereka mempertanyakan kebijakan sekolah yang tetap memaksa penjualan buku meski sudah ada dana BOS.

Menurut wali murid tersebut, sekolah berdalih bahwa bantuan buku dari dana BOS tidak mencukupi sehingga meminta orang tua membeli buku pendamping.

Pembelian buku ini diatur di luar lingkungan sekolah, tepatnya di rumah yang berdekatan dengan rumah salah satu guru.

“Dan mereka mengatur pembelian buku dari jam 4 sore sampai jam 8 malam saja,” tuturnya.

INISIATIF
Menanggapi hal ini, Kepala SDN 011 Samarinda Utara, Rita Palayukan, dan Wakil Kepala Sekolah, Wiji, memberikan klarifikasi.

Mereka menegaskan bahwa pengadaan drum band di sekolah sepenuhnya dibiayai oleh dana Bantuan Operasional Sekolah Nasional (Bosnas) yang sudah dialokasikan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS), dan tidak ada sumbangan langsung dari penerbit.

“Pengadaan drum band murni menggunakan Bosnas yang sudah tertera di RKAS. Penerbit memang sempat menawarkan bantuan dana talangan, namun sudah kami kembalikan. Jumlah yang dikembalikan Rp25 juta, bukan Rp30 juta,” jelas Rita Palayukan saat dikonfirmasi Hariankaltim.com, Kamis (22/08/2024).

Wiji menambahkan bahwa inisiatif untuk dana talangan berasal dari keputusan hasil rapat Dewan Guru untuk meminta bantuan dari pihak Penerbit yang statusnya pinjam bukan meminta sumbangan.

“Tapi kami pinjam, bukan uang pure (murni) dikasih. Dikembalikan ke Masmedia baru sekitar 2-3 hari yang lalu,” tegas Wiji.

Sementara itu, terkait dengan keluhan penjualan buku, Wiji menegaskan bahwa SDN 011 tidak pernah melakukan transaksi jual-beli di dalam lingkungan sekolah.

“Kami menjamin tidak ada transaksi jual-beli di lingkungan sekolah,” katanya.

Ia menerangkan, lantaran buku dari dana BOS tidak bisa dibawa pulang untuk belajar di rumah, hingga akhirnya orang tua melalui ketua komite sekolah menyarankan pihak sekolah untuk pengadaan buku referensi/penunjang agar bisa memudahkan anak-anak belajar di rumah

“Pembelian buku ini diatur di luar lingkungan sekolah,” pungkas Wiji. Kepsek Rita menegaskan, sekolah tidak pernah menyuruh atau mewajibkan siswa membeli buku penunjang.

Terpisah, Manager Masmedia Samarinda, Adi Wijanarko tak membantah saat dikonfirmasi via WhatsApp, siang tadi.

Hanya saja, ia tidak mengelaborasi respons pihaknya secara resmi. (RED)

Permintaan ralat, koreksi, revisi maupun hak jawab, silakan WA 0821-522-89-123 atau email: hariankaltim@ gmail.com