banner 728x90

Siswa-siswi di Loa Janan Ini Ternyata Juga Diminta Iuran Pembangunan Toilet Sekolah

Siswa-siswi di Loa Janan Ini Ternyata Juga Diminta Iuran Pembangunan Toilet Sekolah

DISCLAIMER: Penayangan ulang sebagian atau keseluruhan berita untuk konten akun media sosial komersil harus seizin Redaksi

HARIANKALTIM.COM – Setelah sebelumnya muncul keluhan mengenai pengumpulan uang perpisahan yang melibatkan siswa kelas lainnya di sebuah SMAN di kawasan Loa Janan, Samarinda, kini terungkap bahwa siswa juga sempat diminta iuran pembangunan WC atau toilet sekolah.

Sumber media ini mengungkapkan bahwa pada 2023 lalu, ketika mereka duduk di kelas 11, mereka diminta untuk menyumbang sebesar Rp75.000 untuk pembangunan WC sekolah.

Selain itu, ada juga yang menyumbang bahan bangunan, yang menambah beban mereka, mengingat kontribusi tersebut tidak seharusnya menjadi tanggung jawab siswa.

“Uang perpisahan yang kami bayar juga sudah cukup besar, lalu ditambah lagi dengan iuran untuk pembangunan WC. Ini sangat memberatkan kami,” ujar salah satu siswa yang tidak ingin disebutkan namanya.

Tuntutan iuran untuk pembangunan WC ini dianggap tidak relevan dan tidak adil oleh banyak siswa dan orang tua.

Mereka menilai bahwa pembangunan sarana fisik seperti WC seharusnya menjadi tanggung jawab pihak sekolah atau pemerintah, bukan siswa.

Hal ini sejalan dengan aturan yang ada, di mana pembangunan dan pemeliharaan fasilitas sarana fisik sekolah, termasuk WC atau toilet, adalah tanggung jawab pihak sekolah, bukan peserta didik.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Permendikbud) No. 3 Tahun 2021, sekolah wajib menyediakan sarana dan prasarana yang layak bagi siswa, dan biaya terkait dengan fasilitas fisik seperti WC atau toilet tidak boleh dibebankan kepada siswa.

Dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) juga dapat digunakan untuk pemeliharaan fasilitas ini, tetapi tidak sebagai dalih membebankan biaya pembangunan sarana baru pada siswa atau orang tua.

Situasi ini semakin menambah ketidakpuasan siswa dan orang tua terhadap kebijakan yang diterapkan di sekolah.

Diharapkan, ke depannya pihak sekolah dapat lebih transparan dan bijaksana dalam mengelola dana serta memastikan bahwa kegiatan yang melibatkan siswa dilakukan dengan kejelasan dan tanpa memberatkan mereka. (RED)

Permintaan ralat, koreksi, revisi maupun hak jawab, silakan WA 0821-522-89-123 atau email: hariankaltim@ gmail.com