banner 728x90

Gubernur: Penerimaan di Jawa Naik, Anggaran Kaltim Malah Turun

Gubernur: Penerimaan di Jawa Naik, Anggaran Kaltim Malah Turun
Gubernur Kaltim, Dr Isran Noor membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Administrasi Pembangunan se-Kaltim di Ballroom Hotel Grand Elty Singgasana Tenggarong, Senin 23 Mei 2022. (foto: ist}

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam hal ini Biro Administrasi Pembangunan Setdaprov menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Administrasi Pembangunan se-Kaltim.

Pertemuan tahunan ini menjadi terasa spesial lantaran sudah dua tahun berturut-turut urung digelar lantaran imbas Covid-19.

Kali ini, Rakor dihelat di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Mengambil tempat di Ballroom Hotel Grand Elty Singgasana Tenggarong, Senin 23 Mei 2022.

Pesertanya adalah Administrasi Pembangunan kabupaten/kota se Kaltim.

Acara secara resmi dibuka langsung oleh Gubernur Kaltim, Dr Isran Noor yang ditandai dengan pemukulan gong.

“Rakor ini sangat penting untuk mendapatkan formulasi dan kesepakatan serta terjalinnya komunikasi antar wilayah yang baik, sehingga program pembangunan Kaltim terwujud dan berdaulat,” ungkap Gubernur, dalam sambutannya.

Dikatakan pula, kontribusi Kaltim terhadap penerimaan negara selama ini sangat besar, namun dana yang kembali dirasakan masih minim.

Kaltim pun masih dihadapkan dengan sejumlah permasalahan pembangunan, terutama terkait infrastruktur, jalan dan jembatan yang kondisinya rusak di sejumlah wilayah di Kaltim.

“Ruas jalan di Kaltim di mana-mana banyak yang hancur, ‘lerak’ bunyi urang Kutai,” sebut Isran.

Di saat penerimaan anggaran daerah-daerah di Jawa naik, sambung dia, justru sebaliknya penerimaan di luar Pulau Jawa termasuk Kaltim sebagai daerah penghasil malah turun.

Gubernur: Penerimaan di Jawa Naik, Anggaran Kaltim Malah Turun
Rapat Koordinasi (Rakor) Administrasi Pembangunan se-Kaltim di Ballroom Hotel Grand Elty Singgasana Tenggarong, Senin 23 Mei 2022. (foto: ist)

Mantan Bupati Kutai Timur ini membeberkan, komoditi kelapa sawit yang menghasilkan sekira 2,5-3 miliar USD per bulan, dan jika dirupiahkan mencapai Rp350 triliun.

“Itu baru CPO (crude palm oil), belum lagi dari sektor minyak dan gas ataupun batu bara,” tutur Isran.

Kondisi tersebut, menurutnya tidak seimbang.

Saat menjabat sebagai Ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI), Isran mengusulkan dana bagi hasil seharusnya fifty-fifty.

“50 persen dikelola pusat dan 50 persen kembali ke daerah penghasil,” katanya.

Kalau hal itu diterapkan, lanjut Isran, maka pendapatan daerah rata-rata bisa menambah 100 persen.

“Ini untuk menyeimbangkan disparitas pembangunan yang jauh antara daerah di Pulau Jawa dengan di luar Pulau Jawa,” ujar Gubernur.

Sementara, Sekda Kukar H Sunggono menyambut baik atas terselenggaranya kegiatan bertema “Penguatan sinergitas pengendalian administrasi pembangunan dalam pelaksanaan pembangunan Kaltim Berdaulat” tersebut.

“Semoga daerah kami memberikan kesan yang baik di hati para peserta Rakor, nikmati suasana Kota Raja, dan kunjungi destinasi wisata Kukar,” sambut Sunggono membacakan sambutan Bupati Kukar Edi Damansyah. (MH/ADV/KOMINFO)

Permintaan ralat, koreksi, revisi maupun hak jawab, silakan WA 0821-522-89-123 atau email: hariankaltim@ gmail.com