Hilirisasi Perkebunan Sawit di Kaltim Harus Terus Digenjot

Hilirisasi Perkebunan Sawit di Kaltim Harus Terus Digenjot

HARIANKALTIM.COM – Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Muhammad Samsun mengakui hilirisasi perkebunan di Kaltim memang sudah maju, meskipun harus ditingkatkan lagi.

“Bukan hanya dari sawit menjadi minyak goreng, karena masih banyak produk lain yang bisa diolah dari turunan sawit maupun perkebunan lain. Ini yang harus terus digenjot,” katanya, beberapa hari lalu.

Ia menilai hilirisasi subsektor perkebunan di daerah ini mengalami peningkatan ketimbang belasan tahun lalu, dibuktikan dengan jumlah pabrik pengolahan kelapa sawit yang sudah banyak saat ini.

“Dulu, pabrik pengolahan kelapa sawit atau pabrik CPO (Crude Palm Oil) di Kaltim hanya ada dua unit, yakni di Kabupaten Paser dan Penajam Paser Utara, tapi sekarang jumlahnya sudah mencapai 99 unit yang tersebar di semua kabupaten,” ujarnya.

Dengan penambahan pabrik CPO yang banyak ini membuat para pekebun di Kaltim lebih mudah dalam menjual tandan buah segar (TBS) dari panen kelapa sawit, meskipun pabrik pengolahan kelapa sawit tersebut lebih banyak peran swasta.

Seiring sebaran banyaknya pabrik CPO tersebut, lanjutnya, hal ini berdampak pada harga TBS yang ikut naik karena adanya persaingan sehat. Saat ini, harga TBS di Kaltim rata-rata di atas Rp2.000 per kilogram (kg).

Dampak hilirisasi di sektor perkebunan ini, katanya, mendongkrak Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) Kaltim, seperti pada Januari 2023 yang sebesar 171,94, menggambarkan bahwa pekebun di Kaltim sejahtera. (ADV/RB)

Permintaan ralat, koreksi, revisi maupun hak jawab, silakan WA 0821-522-89-123 atau email: hariankaltim@ gmail.com