banner 728x90

Kaltim Ingin Tiru Keberhasilan Penataan PKL Malioboro

Kaltim Ingin Tiru Keberhasilan Penataan PKL Malioboro
Kepala Disperindagkop dan UKM Kaltim, Yadi Robian Noor saat Studi Tiru di area perdagangan Malioboro, Yogyakarta, Rabu 26 Mei 2022. (foto: ist)

Perencanaan pembangunan dan penataan kota secara ideal harus memperhatikan berbagai aspek seperti aspek sosial, ekonomi, budaya dan sebagainya.

Perkembangan pembangunan kota tidak dapat lepas dari keberadaan para pelaku ekonomi. Pedagang kaki lima saat ini keberadaannya sangat dilematis.

Munculnya pedagang kaki lima (PKL) di hampir sudut kota telah menimbulkan masalah baru dan menyulitkan pemerintah dalam melakukan penataan.

Pedagang kaki lima banyak yang berjualan pada tempat yang tidak semestinya, sehingga menimbulkan kesemrawutan.

Berkaitan dengan hal tersebut, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berhasil menata kegiatan perdagangan di aera Malioboro.

Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi & Usaha Kecil dan Menengah (Disperindagkop dan UKM) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pun melakukan kunjungan di area perdagangan tersebut pada Kamis 26 Mei 2022.

Hadir untuk mendampingi sekaligus memaparkan kegiatan kunjungan tersebut yaitu Wisnu Hermawan selaku Kepala UPT Balai Layanan Bisnis UMKM DIY, dan Ekwanto selaku Kepala UPT Cagar Budaya Kota Yogyakarta.

Disebutkan penataan ini direncanakan 18 tahun lalu.

Relokasi pedagang dari emperan Jalan Malioboro ke Teras 1 dan 2 Malioboro memang bukan hal yang mudah.

Namun kerja keras pemerintah membuahkan hasil yang sangat baik, saat ini sepanjang Jalan Malioboro telah rapi dan bersih dari pedagang.

Menurut Ekwanto, untuk mengundang para konsumen untuk mau berbelanja di Teras 1 dan 2 yakni dengan menyelenggarakan beberapa even, juga menggunakan media massa agar informasi relokasi ini tersebar luas.

Rombongan Disperindagkop dan UKM Kaltim menggali informasi penataan PKL di sepanjang Malioboro yang telah berhasil direlokasi menjadi kawasan heritage oleh Pemerintah Kota Yogyakarta.

“Ilmu dan pelajaran yang bermanfaat ini bakal diterapkan agar pedagang khususnya di Kalimantan Timur bisa ditata rapi dan bersih sehingga menarik pengunjung yang ingin berbelanja,” ungkap Kepala Disperindagkop dan UKM Kaltim, Yadi Robian Noor, Sabtu (28/05/2022).

Menurut pelaku UMKM yang berada di Malioboro, mereka merasa senang berada di Teras 1 Malioboro.

Anton pedagang aksesoris mengatakan, sekarang lebih nyaman karena tidak perlu bongkar pasang rombong.

“Kalau hujan tidak kehujanan dan penjualan alhamdulillah semakin baik dan meningkat,” ujarnya.

Emi, pedagang asal Palembang menambahkan, para pedagang serentak taat peraturan atas relokasi area PKL di sepanjang jalan Malioboro.

“Ini adalah hal yang baik. Areanya juga bersih dan bagus, lebih nyaman,” tutur Emi.

Pengakuan para pedagang ini membuktikan bahwa relokasi PKL ke Teras 1 dan Teras 2 Malioboro berhasil mensejahterakan para pedagang.

Studi tiru ini diharapkan juga dapat membawa perubahan area PKL di Kaltim. (*/MH/ADV/KOMINFO)

Permintaan ralat, koreksi, revisi maupun hak jawab, silakan WA 0821-522-89-123 atau email: hariankaltim@ gmail.com