Masih ingat bayi usia sekitar 4 bulan bernama Syifa yang mengidap radang paru-paru?
Buah hati pasangan Rendy dan Novianti, warga Jalan A Wahab Syahranie Samarinda itu memang telah dibantu sebuah lembaga kemanusiaan nasional lewat sebuah aplikasi penggalangan dana.
Namun dana yang terkumpul hingga ratusan juta rupiah itu tidak diserahkan ke keluarga Syifa.
Hanya boleh digunakan untuk biaya pengobatannya di rumah sakit, yang nominalnya pun tak sampai lima juta rupiah.
Tak heran, orangtua Syifa kebingungan untuk membeli keperluan sehari-hari antara lain popok dan susu bayi.
Kabar inipun sampai ke pihak Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kaltim yang menjanjikan segera memberikan bantuan.
Sayangnya, saat orangtua Syifa mendatangi gedung Baznas Kaltim di Jalan Harmonika, Samarinda, bantuan yang dijanjikan itu belum tersedia.
Orangtua Syifa harus lebih dulu mengikuti proses sebagaimana pemohon lainnya.
“Kami diminta mengisi formulir, kemudian melengkapi surat keterangan tidak mampu (dhuafa.Red) dari kelurahan,” ungkap Novianti, ibunda bayi Syifa.
Hanya saja, setelah semua berkas dilengkapi, orangtua Syifa masih tetap pulang dengan tangan hampa.
“Katanya nanti kami dihubungi, tapi sudah sembilan hari sampai sekarang belum ada kabar,” ujar perempuan berjilbab ini, yang mendatangi Baznas Kaltim pada Senin 14 Februari 2022 lalu.
Ketika dikonfirmasi, Ketua Baznas Kaltim, H Akhmad Nabhan menyampaikan alasan mengapa pihaknya belum juga memberikan bantuan.
Selain harus dirapatkan terlebih dulu, juga lantaran saat ini kantor Baznas Kaltim ditutup sementara karena ada staf yang terpapar Covid-19.
“Ya, belum (dibantu.Red). Permohonannya sudah masuk. Belum kami rapatkan. Kami banyak kena Covid, jadi kantor tutup satu minggu. Mohon dimaklumi,” jelasnya via WhatsApp, Senin malam (21/02/2022).
Saat Hariankaltim.com menyambangi kantor Baznas Kaltim, pagi tadi, suasana tampak sepi.
Di kaca jendela pos security, tertempel pengumuman bahwa layanan Baznas Kaltim ditutup hingga 28 Februari 2022.
“Tutupnya baru mulai kemarin, Insya Allah tanggal 1 Maret nanti dibuka. Tapi kantor ini mau disemprot disinfektan dulu,” tutur petugas jaga. (Tim)