Sejumlah Warga Mengungsi, BPBD Samarinda Ungkap Kerusakan Akibat Longsor di Perumahan Keledang Mas

Sejumlah Warga Mengungsi, BPBD Samarinda Ungkap Kerusakan Akibat Longsor di Perumahan Keledang Mas

HARIANKALTIM.COM – Sejumlah warga di Perumahan Keledang Mas, Kelurahan Sungai Keledang, Kecamatan Samarinda Seberang, mengungsi akibat peristiwa pergerakan tanah dan longsor.

Dikutip dari rilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda, Sabtu (10/06/2023), terdapat 3 kepala keluarga dengan total 19 jiwa yang telah mengungsi.

BPBD Kota telah melakukan presentasi hasil kajian analisa kondisi dan penanganan longsor tersebut, di Anjungan Karamumus Balaikota pada Jumat tadi.

Hasil kajian cepat yang dilakukan oleh tim TRC-BPBD Kota Samarinda dan Analis Bencana BPBD Kota Samarinda, Hamzah, menunjukkan bahwa kejadian longsor pada 22 Mei 2023 malam telah mengakibatkan kerusakan pada 19 unit rumah.

Dari jumlah tersebut, 8 rumah mengalami kerusakan berat, sementara 11 rumah mengalami kerusakan ringan.

Hamzah menyampaikan, dari 19 kepala keluarga yang terdampak, terdapat 79 jiwa dengan perkiraan kerugian mencapai 950 juta rupiah.

Dalam keterangannya, Hamzah juga menyebutkan bahwa terdapat 4 titik drainase yang mengalami kerusakan berat, serta 13 titik patahan di dalam perumahan yang masih dapat berfungsi.

Satu fasilitas umum, yaitu Taman Kanak-Kanak (TK) atau Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Nurul Ikhsan, juga mengalami kerusakan ringan.

Berdasarkan hasil peninjauan lapangan dan analisis risiko bencana, Hamzah melaporkan bahwa perbukitan di sekitar lokasi memiliki sudut lereng lebih dari 30 derajat (curam).

Ditambah dengan vegetasi yang cukup lebat dan batuan sedimen berupa lapukan tanah pasir dan batu lempung.

“Kondisi ini membuat daerah tersebut rentan terhadap longsor,” paparnya.

Dari laporan warga, terungkap bahwa bangunan di perumahan tersebut sudah sering mengalami retakan.

Parit yang sebelumnya berfungsi juga telah tertutup akibat gerakan tanah dari sisi bukit.

Beberapa jalan cor juga mengalami retakan dan patah, serta tidak ditemukan adanya drainase yang aktif atau berfungsi dari sisi bukit menuju perumahan.

Selain itu, terdapat pipa Perusahaan Daerah Air Minum (Perumdam) yang terbuka.

Informasi dari petugas Perumdam menyebutkan bahwa pipa tersebut telah mengalami kerusakan sebanyak 4 kali karena tergeser di jalur perumahan.

Tak hanya itu, beberapa lantai bangunan dan lapisan jalan juga mengalami kerusakan.

Terlihat adanya batu lempung berwarna abu-abu dengan tebal lebih dari 10 cm.

Untuk penanganan selanjutnya, direncanakan pemangkasan bukit dan pembuatan drainase.

Di sisi lain, warga terdampak juga akan dibantu uang sewa rumah selama 3 bulan. (RED)

Permintaan ralat, koreksi, revisi maupun hak jawab, silakan WA 0821-522-89-123 atau email: hariankaltim@ gmail.com