Warga Marangkayu Dilatih Produksi Garam Sistem Tunnel 

Warga Marangkayu Dilatih Produksi Garam Sistem Tunnel 

HARIANKALTIM.COM – Dalam rangka mendorong produksi garam rakyat di Kalimantan Timur, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kalimantan Timur pada Senin, 15 Agustus 2022 menyelenggarakan Bimbingan dan Pelatihan Teknis Pengolahan Garam di Kabupaten Kutai Kartanegara sekaligus menyalurkan bantuan Percontohan Tunnel Garam sebanyak 1 paket kepada Kelompok Usaha Garam Kersik.

Peserta pelatihan terdiri dari Kelompok Usaha Garam (KUGAR), Pokmaswas, staf kelurahan, penyuluh perikanan, dan bekerja sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kutai Kartanegara.

Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan Reklamasi dan Jasa Kelautan yang pelaksanaannya diketuai oleh Vito Yuwono. Bertempat di Aula Kantor Desa Kersik, kegiatan secara resmi dibuka oleh Kabid Pengelolaan Ruang Laut, M Ali Aripe. Dikatakan, garam sudah menjadi kebutuhan esensial bagi kehidupan manusia, dan dibutuhkan dalam jumlah besar untuk kebutuhan konsumsi maupun industri.

“Meski usaha produksi garam memang masih terbilang masih baru di Kalimantan Timur dan belum menjadi prioritas nasional, namun melihat potensi yang ada, kami akan terus dorong pengembangan usaha garam khususnya di Kukar. Harapannya percontohan tunnel ini dapat dikelola dengan baik oleh kelompok dan dapat memberikan manfaat,” paparnya.

Selanjutnya materi lebih teknis disampaikan oleh Jemisra, instruktur Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Tegal tentang tata cara pembuatan lahan garam sistem tunnel. Peserta dilatih tentang bagaimana membuat tunnel garam mulai dari penyiapan lahan, membuat meja kristalisasi, memasang plastik UV, memasang terpal HDPE, sampai pengisian air Laut.

Acara dilanjutkan keesokan harinya, Selasa (16/08/2022), yaitu kegiatan persiapan pembuatan tunnel garam. Sigit Herbowo selaku praktisi usaha garam tunnel mengungkapkan apresiasinya terhadap Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang telah mendukung usaha produksi garam melalui penyaluran bantuan tunnel.

“Pada 2019 kami telah mencoba untuk memproduksi garam dengan sistem tunnel di Pantai Biru Kersik. Hasilnya garam tersebut putih dan bersih, dan kualitasnya mendekati standar garam industri,” ungkapnya.

Selanjutnya kegiatan pendampingan dalam melaksanakan kegiatan usaha kelautan dan perikanan akan terus dilakukan termasuk dalam memfasilitasi akses pengetahuan dan teknologi agar kelompok usaha garam dapat menghasilkan produksi garam dengan kualitas tinggi. (MH/ADV/KOMINFO)

 

Permintaan ralat, koreksi, revisi maupun hak jawab, silakan WA 0821-522-89-123 atau email: hariankaltim@ gmail.com