Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan, pemerintah Indonesia berhasil membebaskan tiga orang sandera dari kelompok Abu Sayyaf. Meski begitu, Retno enggan merinci bagaimana proses pembebasan para Warga Negara Indonesia (WNI) tersebut.
Mereka adalah para nahkoda kapal tugboat TB Charles 001, Kapten Fery Arifin, Masinis kapal Edy Suryono, dan Muhammad Mahbrur Dahri. Mereka merupakan bagian dari tujuh anak buah kapal TB Charles yang disandera pada 21 Juni 2016 di perairan Sulu, Filipina. Mereka disandera dua kelompok berbeda saat berlayar dari Filipina menuju Samarinda.
Fery Arifin yang merupakan alumnus dari Akademi Kemaritiman Samarinda angkatan 2008, berasal dari Long Bagun, Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur. Sedangkan, Edy Suryono dan Muhammad Mahbrur, berdomisili di Sulawesi.
“Kita sudah melakukan pengecekan di lapangan dan tiga sandera tersebut sudah berada di Sulu untuk melakukan pemeriksaan kesehatan,” kata Retno di Kantor Panglima TNI, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (02/10/2016) dilansir okezone.
Retno menambahkan, proses selanjutnya Pemerintah Indonesia akan membawa para tahanan itu untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan di Kedubes Indonesia untuk Filipina.
“Mengenai kepulangan akan dilakukan proses di sana. Selanjutnya kita akan melakukan pembebasan sandera lainnya masih ada dua sandera,” terang Retno.
Retno memastikan, pemerintah akan sekuat tenaga untuk membebaskan dua sandera lainnya juru mudi kapal, Robin Piter dan Masinis III kapal, Muhammad Nasir. Ia berharap, pembebasan dua sandera lainnya dapat dilakukan dalam waktu dekat.
“Kita masih berupaya sekuat tenanga untuk membebas kedua sandera tersebut. Pembebasan dua sandera ini agar dapat segera berhasil,” pungkasnya. (*)