Banjir, Petani Cabai dan Semangka di PPU Gagal Panen

Banjir, Petani Cabai dan Semangka di PPU Gagal Panen

HARIANKALTIM.COM – Nasib malang menimpa para petani di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) akibat lahan pertanian mereka tergenang banjir.

Terutama perkebunan cabai dan semangka yang terpaksa gagal panen.

Lokasinya berada di Desa Sumber Sari, Kecamatan Babulu.

Luasan kebun yang gagal panen yakni 9,25 hektare (ha) cabai, dan 8,5 ha tanaman semangka.

Selain itu, terdapat 328 hektare (ha) sawah yang juga terendam banjir dan terancam gagal panen.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU, Marjani mengungkapkan, air mulai masuk ke persawahan pada Jumat (17/03) dan ke pemukiman warga Sumber Sari pada Minggu kemarin akibat Sungai Long Kali meluap.

Tim bersama relawan dan warga telah melakukan beberapa penanganan, seperti membendung menggunakan karung diisi tanah yang ditumpuk-tumpuk antara 2-3 karung di sepanjang titik tempat masuknya air untuk menghambat laju air masuk ke Sumber Sari.

Ia menjelaskan, pada Jumat (17/3) terjadi peningkatan tinggi muka air (TMA) di kawasan perbatasan Desa Sumber Sari (PPU) dan Desa Sebakung Makmur (Kabupaten Paser).

Banjir kemudian melebar ke area persawahan di Desa Sumber Sari dan berpotensi meluas ke Desa Gunung Mulia (PPU), akibat kiriman air dari banjir yang terjadi di Kecamatan Long Kali Kabupaten Paser.

Sedangkan untuk pemukiman warga, lanjut Marjani, di RT 08 terdapat empat rumah dan di RT 09 terdapat satu rumah yang terendam banjir.

“Untuk TMA bervariasi, yakni di RT 08 kondisi dalam rumah sekitar 20 cm dan di halaman rumah sekitar 30 cm, sedangkan di RT 09 TMA di dalam rumah sekitar 15 cm dan di halaman sekitar 30 cm,” katanya dikutip dari Antara, Selasa (21/03/2023).

Terpisah Sekretaris Desa Sumber Sari, Arif Suryawan mengatakan, sawah yang terendam di desa Sumber Sari antara 60-75 cm, sehingga adanya rendaman air dalam beberapa hari terakhir maka sawah tersebut terancam gagal panen.

Menurut dia, biasanya hasil panen padi di Sumber Sari rata-rata sebanyak 3 ton gabah kering giling (GKG) per ha, sehingga dengan luas tanaman padi yang terendam mencapai 328 ha tersebut, maka warga Sumber Sari akan kehilangan sebanyak 984 ton GKG.

Ia juga mengatakan, banjir yang masuk Sumber Sari berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Jika sebelumnya air masuk akibat meluapnya tanggul di kawasan setempat, kemudian tanggul tersebut ditingkatkan sehingga aman, namun kali ini air masuk lewat Desa Sebakung Makmur. (RED)

Permintaan ralat, koreksi, revisi maupun hak jawab, silakan WA 0821-522-89-123 atau email: hariankaltim@ gmail.com